SINJAI, uiad.ac.id—Rektor Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Dr. Suriati, S.Ag., M.Sos.I. menerima dengan baik peserta aksi dari Aliansi Mahasiswa Universitas Islam Ahmad Dahlan yang dimotori oleh Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIAD bertempat diruang senat K.H. Ahmad Dahlan lantai 5. Rabu, (10/01/2024).
Diterimanya puluhan mahasiswa diruang Senat ini, Rektor UIAD ditemani Wakil Rektor II Bagian Keuangan dan Administrasi, Dr. Rahmatullah, M.A., Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Muh. Anis, M.Hum., Dekan Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam, Abd Muhaemin Nabir, M.Ak., Kepala Biro, Muhsin, M.Pd., dan Biro Kemahasiswaan, Badiana, M.Pd.
Dalam penyampaiannya, Rektor UIAD mengakui adanya aksi dari perwakilan mahasiswa ini merupakan kado dihari ke-10nya menjadi Rektor setelah dilantik oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah atau terbitnya SK Rektor.
Suriati juga menyebut, sah-sah saja mahasiswa melakukan aksi demonstrasi seperti ini selama sesuai dengan etika yang ada, “saya juga teringat ketika melihat anandaku tadi di bawah, ketika saya juga menjadi mahasiswa pernah terlibat dengan aksi seperti ini, selama sesuai etika dan kita tertib,” katanya sambil mengapresiasi mahasiswa.
Melalui pertemuan ini, Rektor UIAD dan pimpinan yang hadir menerima aspirasi dari Aliansi Mahasiswa UIAD untuk selanjutnya ditindaklanjuti, “Insyaa Allah ini sudah menjadi tugas kami, dan beri kami waktu untuk dapat menyelesaikan kabinet (Struktural) untuk dapat bekerja membantu saya sebagai Rektor yang baru,” kata Suriati.
Rektor UIAD juga menyebut bahwa program Student Mobilty yang menjadi tuntutan massa aksi, adalah program baru yang dibuat oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, dan salah satu kampus pelopornya adalah UIAD dari 5 kampus.
“Terkait student mobilty nanti kami akan evaluasi, termasuk pembayaran 50 rb nanti juga akan dievaluasi bagi fakultas yang belum memasukan di kurikulum, pada intinya kami hanya menjalankan, jika mahasiswa mengeluh nanti juga kami akan koordinasikan ke Majelis untuk dapat dievaluasi,” katanya.
Sebelumnya, Jendral Lapangan (Jenlap) Aliansi Mahasiswa UIAD, Asnawi menyampaikan sejumlah tuntutan diantaranya mengevaluasi kurikulum atau program student mobilty, mengevaluasi kinerja dosen, staf/pegawai UIAD yang tidak kompeten.
Selain itu, tuntutan mahasiswa yang melakukan aksi ini adalah meminta Rektor UIAD menaikkan dana operasional Lembaga Kemahasiswaan, meminta Rektor UIAD untuk tidak melibatkan mahasiswa dalam Politik Praktis di kampus, dan meminta pihak kampus transparansi terkait pembayaran SPP, KKN, Magang, Ujian Final, Sempro, Dll.
Diakhir pertemuan, Rektor UIAD Sinjai menandatangani surat perjanjian antara Rektor dan Aliansi Mahasiswa UIAD Sinjai, sebagai simbol diterimanya aspirasi/tuntutan tersebut.
“Kami akan terus mengawal apa yang menjadi tuntutan kami hari ini,” jelas Presiden Mahasiswa UIAD/Ketua DEMA UIAD, Fauzi Rusdi.