Press Conference Mahasiswa Magang Plus KKN Internasional

Sinjai. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan Magang Plus KKN Internasional oleh mahasiswa IAIM Sinjai yang telah melaksanakan kegiatannya di Malaysia selama sepekan pada tanggal 7 – 14 Oktober 2019, maka beberapa mahasiswa press conference yang difasilitasi oleh Ketua Program Studi Ekonomi Syariah sekaligus pembimbing lapangan, Bapak Muhammad Ikbal, S.Pd., M.Pd.

Press conference ini dibuka setelah kegiatan pelaksanaan Kuliah Perdana Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam yang juga ditempatkan di Aula Auditorium IAIM Sinjai. Mahasiswa yang berasal dari prodi ekonomi syariah bercerita tentang bagaimana persiapan yang perlu disiapkan dan dibutuhkan ketika ingin mengikuti kegiatan KKN Internasional, pertama, dimulai dari pengurusan passport, di mana data kependudukan mahasiswa haruslah akurat sesuai dengan data kependudukan misalnya KTP, KK, ijazah dan akta kelahiran haruslah sama tanpa ada perbedaan sedikitpun baik itu pada nama maupun tanggal kelahiran perbedaan sedikit saja akan mengakibatkan mahasiswa sulit untuk mengurus passport, kedua, finansial yang cukup. Perbedaan mata uang antara Indonesia dan Malaysia juga merupakan sebuah hal yang perlu diperhatikan karena mata uang Indonesia masih terbilang rendah dibanding ringgi yaitu senilai Rp. 3.500 setara dengan 1 RM. Ketiga, kedisiplinan mahasiswa ketika berada di Malaysia perlu ditingkatkan karena managemen waktu dalam mengikuti agenda-agenda selama berkunjung di beberapa tempat yang menjadi objek kunjungan.

Kegiatan KKN Internasional ini adalah perdana yang dilakukan oleh Mahasiswa IAIM Sinjai dalam hal ini program studi Ekonomi Syariah, sehingga dalam kegiatannya masih sebatas sosialisasi kampus dan mengunjungi lokasi-lokasi yang memberikan motivasi dan support kepada mahasiswa untuk mampu bersaing kedepannya dengan apa yang telah mereka saksikan. Selanjutnya, kegiatan magang dan KKN Internassional yang dilakukan bisa saja mengalami perubahan format terlebih lagi dengan adanya kunjungan Pimpinan pihak kampus di Malaysia dan Singapura yang memungkinkan kerjasama yang lebih besar antara perguruan Tinggi di negara tersebut, pesan pak Ikbal dalam laporannya. M.elqhy

Leave a Reply