Bersama Mahasiswa, Civitas Akademika UIAD Sinjai Gelar Aksi Bela Palestina

SINJAI, uiad.ac.id—Civitas Akademika Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai yang dipimpin langsung oleh Rektor, Dr. Suriati, S.Ag., M.Sos.I., bersama mahasiswa menggelar Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel di halaman kampus UIAD pada Selasa, 7 Mei 2024 pukul 11.00 wita.

Aksi ini serentak dilaksanakan melalui himbauan dari Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) dan secara serentak dilaksanakan oleh 172 PTMA. Di UIAD Sinjai, pimpinan, dosen hingga mahasiswa tampak antusias, dibawah terik matahari puluhan orang tetap bersemangat melakukan orasi secara bergantian dan membentangkan spanduk dan kertas bertuliskan “we stand with Palestine”.

Kegiatan ini juga dihadiri unsur Badan Pembina Harian (BPH) UIAD, Ustadz Maddolangeng, adapun Koordinator Lapangan dari aksi bela Palestina di UIAD ini, Dr. Muhlis, M.Sos.I., yang juga merupakan Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan, Alumni dan AIK UIAD.

Saat coba dikonfirmasi, Rektor UIAD, Dr. Suriati, menyampaikan adanya aksi serentak di berbagai penjuru dunia ini tentu menyaksikan melalui media yang terjadih ampir satu abad konflik Israel-Palestina tidak kunjung berujung. Hal ini tidak lepas dari misi Zionis Israel untuk menguasai tanah Palestina. Berbagai serangan, penindasan, pengusiran, dan pembunuhan dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini, agresi dan serangan militer Israel terhadap warga Palestina merupakan serangan yang paling keji, biadab, dan brutal dalam sejarah konflik Israel dan Palestina. Korban terbunuh telah mencapai hampir 35.000 orang dan terluka mencapai lebih dari 77.867 orang, yang sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Bahkan saat ini, sebagian besar jalur Gaza telah menjadi puing-puing.

Menyikapi hal tersebut, Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah menyatakan sikap tegasnya sebagai berikut:

  1. Mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas Kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.
  2. Mengecam sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangannya terhadap Palestina.
  3. Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.
  4. Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina.
  5. Mengecam Organisasi Kerjasama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.
  6. Meminta kepada Pemerintah Indonesia, agar tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genocide Israel.
  7. Atas nama hak asasi manusia dan pesan agung Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan, serta aspek historis relasi Indonesia dan Palestina, kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
  8. Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Leave a Reply